Rabu, 19 November 2008

BUPATI PASURUAN
AMANAT BUPATI PASURUAN
pada
APEL KESIAGAAN APARAT DAN MASYARAKAT DALAM PENANGGULANGAN BENCANA MENGHADAPI MUSIM HUJAN 2008/2009
Tanggal 20 NOVEMBER 2008
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Yth. Rekan-rekan Anggota Muspida Kabupaten Pasuruan.
Yth. Sdr. Wakil Bupati Pasuruan.
. Sdr. Sekretaris Daerah, Kepala Dinas, Kepala Badan, dan Kepala bagian
Dilingkungan Pemerintah Kabupaten Pasuruan.
Yth. Sdr. Camat Se- Kabupaten Pasuruan.
serta hadirin para undangan, dan segenap peserta apel yang berbahagia.

Puji syukur Alhamdulillah kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan Rahmat, Taufiq dan Hidayah-Nya
sehingga kita masih diberi kesempatan untuk hadir pada apel Kesiapsiagaan Antisipasi Penanggulangan Bencana di Kabupaten Pasuruan dalam keadaan sehat wal-afiat.
Hadirin yang berbahagia,
Menyertai panjatan syukur tadi, perkenankanlah saya atas nama Pemerintah Kabupaten Pasuruan pada kesempatan yang berbahagia ini menyampaikan ucapan “ TERIMA KASIH“ kepada seluruh peserta apel dan segenap Panitia Pelaksana yang telah mempersiapkan diri sehingga apel kesiapsiagaan antisipasi bencana ini dapat terselenggara sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Saya sungguh berharap, kesiapsiagaan ini bukan hanya pada kegiatan seremonial belaka, tetapi yang lebih penting, kita semua jajaran aparat birokrasi di Kabupaten Pasuruan, baik Pemerintah Daerah, TNI, Polri maupun masyarakat selalu siap dalam mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan apabila terjadi bencana.
Hadirin yang berbahagia,
Apel kesiagaan ini dimaksudkan dalam rangka mengantisipasi dampak dari bencana alam yang mungkin akan terjadi. Sedangkan tujuan diadakannya apel ini adalah untuk membangun sinergi serta mengkonsolidasikan Satuan Pelaksana Penanggulangan Bencana di Kabupaten Pasuruan. Sehingga dengan kegiatan ini diharapkan Satuan Pelaksana Penanggulangan Bencana mempunyai langkah tindak lanjut yang sama dan selalu terkoordinir dengan baik dalam pelaksanaan tugas-tugas di lapangan.
Kita semua menyadari, bahwa bencana alam tidak dapat dicegah. Tetapi yang lebih penting adalah bagaimana upaya kita semua untuk dapat meminimalisir dampak yang kemungkinan terjadi akibat bencana tersebut atau yang biasa disebut dengan mitigasi bencana. Oleh karena itu, hendaknya Satuan Pelaksana Penanggulangan Bencana dapat memberikan berbagai informasi kepada warga, khususnya masyarakat yang berada di kawasan rawan bencana. Sehingga dengan demikian masyarakat akan memahami apa-apa yang harus dilakukan apabila sewaktu-waktu terjadi bencana.
Hadirin yang berbahagia,
Menyikapi datangnya musim penghujan tahun 2008/2009, Saya harapkan saudara Camat, Lurah dan Kepala Desa yang berada di kawasan rentan terjadinya bencana, baik bencana banjir maupun bencana tanah longsor untuk ekstra waspada dalam mengantisipasi
Kemungkinan terjadinya bencana. Belajar dari pengalaman lalu pada awal tahun 2008 bahwa bencana banjir yang melanda di Kabupaten Pasuruan merupakan bencana yang cukup besar karena bencana tersebut telah melanda 10 wilayah kecamatan, 68 Desa/Kelurahan dengan kerugian mencapai ±Rp 24 milyar. Oleh karena itu kita semua warga Kabupaten Pasuruan berdoa dan berharap semoga pada tahun yang akan datang kita selalu diajuhkan dari berbagai bencana.
Hadirin yang berbahagia,
Sebelum saya mengakhiri amanat ini, perkenankanlah saya untuk menyampaikan hal-hal sebagai berikut :
PERTAMA :
Agar saudara Camat sebagai perangkat daerah yang berada di wilayah, tetap mewaspadai kemungkinan terjadinya bencana alam yang akan terjadi. Apabila terdapat tanda-tanda ataupun tingkat intensitas hujan yang tinggi, saya harapkan untuk segera melapor ke posko untuk mendapat tindak lanjut sebagaimana mestinya.
KEDUA :
Agar seluruh dinas terkait selalu dalam keadaan siaga serta mengoptimalkan koordinasi secara cepat dan tepat untuk mengamankan serta meminimalisir dampak yang mungkin terjadi.
KETIGA :
Periksa kesiapan seluruh peralatan serta dukungan logistik untuk mengantisipasi secara dini apabila terjadi bencana.
KEEMPAT :
Saya menghimbau kepada seluruh masyarakat di Kabupaten Pasuruan untuk turut berperan aktif dalam meminimalisir dampak bencana yang mungkin akan terjadi. Antara lain dengan gorong royong membersihkan saluran air, selokan serta membersihkan lingkungan sekitar kita.
Demikianlah kiranya hal–hal yang dapat saya sampaikan, mudah–mudahan dapat bermanfaat bagi kita semua.
Terima Kasih.
Wabillahi Taufiq Wal Hidayah.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

BUPATI PASURUAN,

Dr. H. DADE ANGGA S.IP, M.Si

Senin, 17 November 2008

Bencana Alam Banjir di Kabupaten Pasuruan pada hari Rabu tanggal 30 Januari 2008 terjadi akibat curah hujan yang tinggi mulai pukul 13.30 WIB hingga pukul 18.00 WIB di beberapa wilayah Kabupaten Pasuruan berakibat menggenangi sungai al. :
1) Sungai Cerame Rejoso, Banjir berasal dari wilayah kecamatan Lumbang, curah hujan mencapai 189 ml.
2) Sungai Welang Kraton, Banjir berasal dari wilayah kecamatan Purwodadi, curah hujan mencapai 206 ml.
3) Sungai Kedung Larangan Bangil, Banjir berasal dari wilayah kecamatan Prigen, curah hujan mencapai 240 ml.
Bencana Alam Banjir membawa korban jiwa dan material bagi 20.838 Kepala Keluarga di 114 Desa, 14 Kecamatan Di Kabupaten Pasuruan.

A. KORBAN JIWA
Korban Jiwa Meninggal akibat bencana banjir 4 (empat) orang al. :
1). Mbok ROPINAH (70 Th) alamat desa Ketangirejo, Kejayan ;
2). Sdr. BARIZI (16 Th) alamat desa Bayeman, Gondangwetan ;
3). Mbok RUKILAH (60 Th) alamat dusun Podokaton Bayeman, Gondangwetan ;
4). Ibu SITI TIANAH (50 Th) alamat desa Kebotohan, Kraton.

B. KORBAN MATERIAL
1). Ternak Sapi sebanyak 10 Ekor Sapi, Kambing sebanyak 143 Ekor Kambing dan Unggas sebanyak 13.604 Ekor Unggas mati akibat terbawa arus banjir.
2). Fasilitas umum jalan :
- Jalan Propinsi yang menghubungkan antar Kecamatan sebanyak 5 buah jalan ;
- Jalan Kabupaten yang meghubungkan antar kec. dan desa sepanjang 3.011 meter dan
- Jalan Desa yang menghubungkan antar dusun dan desa sebanyak 117 jalan.
3). Fasilitas umum jembatan :
- Jembatan Propinsi yang menghubungkan antar kecamatan sebanyak 4 buah jembatan ;
- Jembatan Kabupaten yang menghubungkat antar Kecamatan dan Desa sebanyak 69 ;
- Jembatan Desa yang menghubungkan Dusun dan Desa sebanyak 27 buah.
4). Fasilitas Umum Kantor Balai Desa yang rusak sebanyak 3 buah ;
5). Fasilitas Umum Sekolahan berupa :
- Madarasah Ibtidaiyah yang rusak sebanyak 4 lembaga MI ;
- Pondok Pesantren yang rusak sebanyak 5 buah ponpes dan
- Sekolah Dasar Negeri yang rusak sebanyak 15 buah sekolah dasar.
6). Fasilitas Umum Tempat Ibadah berupa :
- Musholah yang rusak sebanyak 13 musholah yang rusak ;
- Masjid yang rusak sebanyak 8 masjid rusak.
7). Rumah yang rusak terdiri dari :
- Rumah rusak berat sejumlah 436 rumah ;
- Rumah rusak sedang sejumlah 971 rumah dan
- Rumah rusak ringan sejumlah 2.420 rumah.
8). Pagar pembatas yang roboh sebanyak 758 buah roboh ;
9). Lahan Pertanian yang rusak meliputi :
- Sawah yang tergenang dan rusak akibat banjir seluas 1.998,78 Hektar Sawah Rusak ;
- Tambak yang rusak akibat banjir seluas 388,5 Hektar.
10).Saluran Irigasi berupa :
- Plengsengan yang jebol akibat diterjang derasnya banjir sepanjang 2.167 Meter dan
- Tanggul yang jebol sebanyak 343 buah.
11).Lain – lain seperti pipa air minum yang rusak sebanyak 118 buah.
12). Fasilitas dan perlengkapan kantor pada istansi Pemerintah di Lingkungan Pemkab Pasuruan sebesar Rp. 9.101.450.000,-


C. JUMLAH KERUGIAN
Jumlah akerugian material hingga saat ini diperkirakan mencapai Rp 30,249,424,000.00
(Tigapuluh milyard duaratus empatpuluhsembilan juta empat ratus duapuluh empatribu rupiah).


D. 14 WILAYAH KECAMATAN MELIPUTI :
1. KECAMATAN POHJENTREK
Banjir di kecamatan pohjentrek berakibat menggenangi rumah penduduk sebanyak 864 Kepala Keluarga ketinggian air mencapai 100 Cm sampai 300 Cm. di 6 (enam) desa al. : Desa Warungdowo, Pleret, Tidu, Sukorejo, Sungiwetan dan Desa Parasrejo.
AKIBAT BENCANA BANJIR
1). Korban Manusia Nihil ;
2). Korban Material berupa :
a). Ternak : Sapi 10 (sepuluh) ekor, Kambing 44 (empatpuluh empat) ekor dan Unggas sebanyak 2.168 ekor.
b). Fasilitas Umum berupa :
- Jalan yang menghubungkan antar desa sebanyak 3 dan Jalan yang menghubungkan antar kecamatan yang rusak sebanyak 2 ruas jalan rusak.
- Jembatan yang menghubungkan antar desa sebanyak 9 buah jembatan rusak.
- Tempat Ibadah berupa Masjid yang rusak sebanyak 5 masjid dan mushola yang rusak sebanyak 6 buah
- Fasilitas Pendidikan Sekolah Dasar Negeri yang rusak sebanyak 5 buah.
c). Rumah Penduduk yang rusak al. :
- Rusak Berat sebanyak 137 rumah dan
- Rusak ringan sebanyak 732 rumah ;
d). Saluran Irigasi berupa Plengsengan yang rusak sepanjang 24 buah ;
e). Lahan Pertanian berupa sawah yang rusak seluas 129,5 Hektar sawah rusak.
TAKSIRAN KERUGIAN
Kerugian material akibat banjir diperkirakan sebesar Rp 3,221,540,000.00 ( Tigamilyard duaratus duapuluh satu juta limaratus empatpuluh ribu rupiah ).

2. KECAMATAN KRATON
Banjir di Kecamatan Kraton berakibat menggenangi rumah sebanyak 3.740 Kepala Keluarga, ketinggian air mencapai 100 Cm sampai 300 Cm di 16 (enambelas) desa dan Kantor Kecamatan Kraton al. : Desa Sidogiri, Kebotohan, Plinggisan, Pukul, Tambakrejo, Pulokerto, Semare, Dompo, Ngabar, Mulyorejo, Kraton, Tambaksari, Ngempit, Jeruk, Slambrit dan Desa Karanganyar.
AKIBAT BENCANA BANJIR
1). Korban Manusia Meninggal Dunia 1 (satu) orang an. Ibu SITI TIANAH ( 50 Th ) alamat Desa Kebotohan Kec. Kraton
2). Korban Material al. :
a). Ternak sebanyak 100 ekor unggas
b). Fasilitas Umum Jalan yang mengalami kerukasan al. :
- Jalan Propinsi mengalami kerusakan sepanjang + 2.000 meter ;
- Jalan Kabupaten yang mengalami kerusakan sepanjang + 3.000 meter ;
- Jalan Desa yang rusak sepanjang + 1.000 meter ;
e). Fasilitas Umum Jembatan yang mengalami kerusakan al. :
- Jembatan yang menghubungkan antar kecamatan 1 (satu) rusak
- Jembatan yang menghubungkan antar desa 2 (dua) rusak.
d). Fasilitas Umum Tempat Ibadah yang rusak al :
Pagar pembatas Masjid Almubarok sepanjang + 50 meter ambrol diterjang banjir.
e). Rumah penduduk yang mengalami kerusakan al. :
- Rusak Berat sebanyak 25 (dua puluh lima) rumah
- Rusak Sedang sebanyak 30 (tiga puluh) rumah
- Rusak Ringan sebanyak 14 (empat belas) rumah
f). Pagar pembatas milik warga yang rusak sejumlah + 134 meter
g). Pertanian yang tergenang dan gagal panen al. :
- Sawah seluas + 635 Hektar sawah dan
- Tambak seluas + 57 Hektar tambak.
h). Saluran irigasi yang jebol al. :
- Plengsengan yang jebol sebanyak 45 dan
- Tanggul pembatas 145 meter.
TAKSIRAN KERUGIAN
Taksiran kerugian akibat banjir sementara sebesar
Rp 3,737,380,000.00 (Tigamilyard tujuhratus tigapuluhtujuh juta tigaratus delapanpuluh ribu rupiah).

3. KECAMATAN KEJAYAN
Banjir di Kecamatan Kejayan berakibat menggenangi Rumah sekitar 749 Kepala Keluarga, ketinggian air mencapai 100 Cm sampai 200 Cm. di 12 (duabelas) desa al. : Desa Wangkalwetan,. Tanggulangin, Cubanjoyo, Kedumungan, Kurung, Cubanjoyo, Sladi Pacarkeling, Wrati, Patebon, Kepuh dan Desa Ketangirejo serta Kelurahan Kejayan.

AKIBAT BENCANA BANJIR
1). Korban Manusia 1 (satu) orang atas nama Mbok. ROPIANAH ( 70 Th ) alamat Desa Ketangirejo, Kejayan.
2). Korban Ternak Kambing sebanyak 23 Ekor dan Unggas sebanyak 1.687 Ekor.
3). Kerusakan pada fasilitas umum berupa :
a). Jembatan yang menghubungkan antar Desa yang rusak sebanyak 8 (empat) buah ;
b). Jembatan yang menghubungkan antar Kecamatan sebanyak 1 (satu) buah ;
c). Jalan yang menghubungkan antar Desa Rusak sebanyak 8 buah ;
d). Jalan yang menghubungkan antar Kecamatan Rusak sebanyak 1
e). Pondok Pesantren Ar-Riyath di desa Wrati mengalami kerusakan ;
e). Perlengkapan Sekolah Dasar Negeri Pacarkeling hanyut terseret banjir 2 (dua) unit
f). Musholah Wakafdi Desa Kepuh mangalami kerusakan ;
g). Masjid Nurul Amanah di Desa Wrati, pagar masjid roboh ;
h). Rumah Penduduk yang mengalami kerusakan :
- Rusak Berat sebanyak 122 rumah ;
- Rusak Sedang sebanyak 30 rumah dan
- Rusak ringan sebanyak 492 rumah.
i). Saluran Irigasi berupa plengsengan sepanjang 2 buah dengan panjang plengsengan 105 meter jebol akibat banjir.
j). Lahan Pertanian berupa sawah yang rusak seluas 76 Hektar lebih.
TAKSIRAN KERUGIAN
Taksiran kerugian akibat banjir di kecamatan Kejayan sebesar Rp 2,045,203,000.00 ( Dua milyard empatpuluhlima juta duaratustiga ribu rupiah ).
4. KECAMATAN GRATI
Banjir di Kecamatan Grati berakibat menggenangi Rumah sekitar 3.023 Kepala Keluarga ketinggian air mencapai 100 Cm sampai 250 Cm di 8 (delapan) Desa al. : Desa Kedawungkulon, Kedawungwetan, Karangkliwon, Karanglo, Trewung, Rebalas, Cukurgondang dan Desa Kambinganrejo.
AKIBAT BENCANA BANJIR
Akibat bencana banjir mengakibatkan kerugian material berupa :
1). Kerusakan pada fasilitas umum berupa :
- Kerusakan Sarana Sekolah Dasar di Desa Karangkliwon, pagar sekolahan roboh.
- Plengsengan sepanjang 118 meter jebol,
- Tanggul / parafet di 5 desa di Desa Kedawung kulon dan 1 di Desa Kedawungkulon.
- Tanggul sungai Kedung sangkal sepanjang 42 meter jebol
2). Kerusakan pada areal pertanian sawah seluas 50 Hektar sawah rusak.
TAKSIRAN KERUGIAN
Taksiran kerugian akibat bencana banjir diperkirakan mencapai Rp 673,150,000.00 ( Enam ratus juta seratus lima puluh ribu rupiah ).

5. KECAMATAN REJOSO
Banjir di Kecamatan Rejoso berakibat tergenangnya 15 (limabelas) desa menggenangi rumah penduduk sebanyak 4.013 Kepala Keluarga ketinggian air mencapai 100 Cm sampai 300 Cm al. Berada di : Desa Toyaning, Pandanrejo, Kawisrejo, Rejosolor, Sadengrejo, Kedungbako, Sambisira, Arjosari, Manikrejo, Karangpandan, Pateguran, Kemantrenrejo, Segoropuro, Rejoso Kidul dan Desa Jarangan.
AKIBAT BENCANA BANJIR
1). Korban Ternak Kambing yang hilang terseret derasnya arus sebanyak 38 Ekor Kambing ;
2). Korban Fasilitas umum berupa jalan, jembatan, sekolahan.
3). Korban Rumah Penduduk yang rusak berat sebanyak 7 rumah
4). Banjir merobohkan pagar pembatas sebanyak 81 buah pagar diantaranya ada pagar makam umum islam ;
5). Saluran Irigasi berupa 1 plengsengan di dusun ngemplak desa toyaning dan tanggul di desa kedungbako sepanjang 2 meter, desa bandaran, jarangan sepanjang 200 meter, tanggul di desa Kasuran Rejosolor jebol sepanjang 9 meter, parafel di desa ngemplak Toyaning jebol dan pintu air di gerongan toyaning jebol.
6). Lahan pertanian berupa sawah yang rusak seluas 533 Hektar Sawah dan Tambak seluas 207 Hektar Tambak Ikan rusak berat.
TAKSIRAN KERUGIAN
Taksiran kerugian akibat banjir di kecamatan Rejoso sebesar + Rp 5,974,150,000.00
( Lima milyard sembilanratus tujuhpuluhempat juta seratuslima puluh ribu rupiah ).

6. KECAMATAN BANGIL
Banjir dikecamatan Bangil berakibat menggenangi rumah sebanyak 1.616 Kepala Keluarga ketinggian air mencapai 100 Cm sampai 250 Cm di 7 (tujuh) desa al. : Desa Masangan, Tambakan, Manaruwi, Kalirejo, Kalirejo, Kiduldalem dan Kalianyar.
AKIBAT BENCANA BANJIR
1). Fasilitas Umum yang rusak berupa jalan yang menghubungkan antar desa 90 ruas jalan
2). Fasilitas Umum Saluran Irigasi yang jebol akibat banjir berupa :
- Plengsengan sebanyak 60 buah dan
- Tanggul sebanyak 20 buah.
3). Rumah Penduduk yang yang rusak al :
- Rusak Parah sebanyak 2 rumah ;
- Rusak Sedang sebanyak 40 rumah dan
- Rusak Ringan sebanyak 1.416 rumah.
4). Areal Pertanian berupa :
- Sawah yang rusak seluas 88 hektar dan
- Tambak seluas 118,5 hektar tambak.
TAKSIRAN KERUGIAN
Taksiran kerugian akibat bencana banjir diperkirakan mencapai Rp 810,400,000.00 ( delapan ratus sepuluh juta empat ratus ribu rupiah ).

7. KECAMATAN REMBANG
Banjir di Kecamatan Rembang berakibat menggenangi 2 Desa yaitu : Desa Siyar dan Desa Genengwaru mengakibatkan 110 Kepala Keluarga tergenang air.
Banjir berakibat kerugian meterial akibat terseretnya banjir berupa :
1). Fasilitas Umum Jembatan Desa yang menghubungkan antar desa sebanyak 3 buah jembatan putus ;
2). Areal pertanian yang rusak seluas 2,5 Hektar sawah rusak.
TAKSIRAN KERUGIAN
Taksiran kerugian diperkiran mencapai Rp. 16.000.000,-
( enambelas juta rupiah )

8. KECAMATAN WONOREJO
Banjir di Kecamatan Wonorejo berakibat menggenangi Rumah Penduduk sebanyak 82 Kepala Keluarga ketinggian air mencapai 50 Cm sampai 150 Cm di 9 (desa) al. : Desa Wonorejo, Kluwud, Pakijangan, Tamansari, Rebono, Karangmenggah, Jatigunting, Wonosari dan Desa Karangsono.
KERUGIAN METERIAL
1). Kerusakan pada fasilitas umum berupa :
- Jalan desa yang menghubungkan antar desa sebanyak 3 buah dan jalan yang menghubungkan antar kecamatan sebanyak 2 buah.
- Jembatan kabupaten yang menghubungkan antar kecamatan sebanyak 8 buah.
- Saluran irigasi berupa plengsengan yang jebol sepanjang 586 meter ;
2). Rumah Penduduk yang Rusak al. :
- Rusak Berat sebanyak 1 rumah,
- Rusak Sedang sebanyak 23 Rumah dan
- Rusak Ringan sebanyak 72 Rumah.
3). Areal pertanian yang rusak seluas 62 hektar sawah rusak dan 4 buah kolam ikan tawar.
TAKSIRAN KERUGIAN
Taksiran kerugian diperkirakan mencapai Rp 1,392,000,000.00 ( satu milyard tigaratus sembilan puluh dua juta rupiah ).

9. KECAMATAN GONDANGWETAN
Banjir di Kecamatan Gondangwetan menggenangi 1510 Kepala Keluarga ketinggia air mencapai 70 Cm sampai 300 Cm di 8 (delapan) Desa al. Desa Bayeman, Tebas, Gondangrejo, Brambang, Wonosari, Bajangan, Sekarputih dan Desa Wonojati.
AKIBAT BENCANA BANJIR :
1). Korban Meninggal Dunia sebanyak 2 Orang al. :
a). MBOK RUCHILAH ( 60 Th ) Alamat Dusun Podokaton.
b). SDR. BARIZI ( 16 Th ) Alamat Dusun Wonosari.
2). Korban Meterial al. :
a). Ternak sebanyak 30 ekor ;
b). Jalan Propinsi sepanjang 2 kilometer rusak ;
c). Jembatan Propinsi yang menghubungkan antar kecamatan di Desa Bajangan pertugaan pengkol putus ;
c). Jembatan yang menghubungkan antar desa sebanyak 4 mengalami rusak.
d). Fasilitas Pendidikan Madarasah dan SD Negeri masing-masing : SDN Bayeman II 3 ruang kelas jebol, Pagar pembatas jebol dan Madarasah Ibtidaiyah MI Miftahul Ulum peralatan komputer sebanyak 9 unit, peralatan drum band dan perpustakaan.
e). Rumah Pemukiman Penduduk ayang rusak al. :
- Rusak Berat sebanyak 51 rumah ;
- Rusak Sedang sebanyak 36 rumah dan
- Rusak Ringan sebanyak 570.
f). Pagar pembatas sepanjang 65 meter ;
g). Pertanian Sawah yang siap panen seluas 65 hektar dan kolam ikan seluas 2 hektar rusak.
h). Lain – lain kerusakan sebanyak 32 buah berupa pipa air.
TAKSIRAN KERUGIAN
Taksiran kerugian akibat banjir di Kecamatan Gondangwetan sebesar Rp. 482.400.000,- ( Empat ratus delapan puluh dua juta empat ratus ribu rupiah )

10.KECAMATAN WINONGAN
Banjir berakibat menggenangi rumah penduduk sebanyak 5.090 Kepala Keluarga di 13 (tigabelas) desa al. : Desa Minggir, Menyarik, Mendalan, Penataan, Gading, Winongan Lor, Winongan Kidul, Kandung, Bandaran, Sidepan, Prodo, Tenggilis dan Desa Lebak.
AKIBAT BENCANA BANJIR
Bencana Banjir mengakibatkan kerugian meterial berupa :
1). Fasilitas Umum
- Jalan desa yang yang menghubungkan antar Desa sebanyak 10 buah dan
- Jalan kabupaten yang menghubungkan antar kecamatan sebanyak 1 buah ;
- Pondok Pesantren yang rusak sebanyak 75 buah ;
- Sarana Sekolahan SD Negeri 3 Buah ;
- Sarana Ibadah yang rusak sebanyak 1 buah.
2). Areal pertanian berupa sawah yang rusak seluas 235 Hektar Sawah ;
3). Rumah Penduduk yang rusak al. :
- Rusak Berat sebanyak 29 rumah dan
- Rusak Sedang sebanyak 30 Rumah.
4). Peternakan yang terseret banjir al. berupa :
- Kambing sebanyak 14 Ekor Kambing dan
- Unggas sebanyak 3950 Ekor Unggas..
TAKSIRAN KERUGIAN
Taksiran Kerugian akibat banjir di Winongan diperkirakan mencapai Rp 1,880,000,000.00 (Satu milyar delapanratuis delapanpuluh juta rupiah ).

11.KECAMATAN PASREPAN
Banjir berakibat menggenangi rumah penduduk sebanyak 96 Kepala Keluarga di 10 (sepuluh) desa al. : Desa Pohgading, Tambakrejo, Jogorepuh, Cengkrong, Pohgedang, Sapulante, Ampelsari, Petung, Klakah dan Desa Pasrepan.
KERUGIAN METERIAL
1). Kerugian Fasilitas Umum berupa :
- Jalan Desa yang menghubungkan antar desa sebanyak 3 buah dan jalan kabupaten yang menghubungkan antar kecamatan sebanyak 2 buah ;
- Sarana Pondok Pesantren yang rusak sebanyak 5 buah ;
- Sarana Sekolah Dasar Negeri yang rusak sebanyak 3 buah
- Sarana Ibadah yang rusak berupa Mushola sebanyak 1 buah ;
2). Rumah Penduduk yang Rusak al. Sebagai berikut :
- Rusak Berat sebanyak 29 Rumah dan
- Rusak Sedang sebanyak 30 Rumah ;
3). Areal pertanian yang rusak berupa Sawah seluas 235 Hektar Sawah.
TAKSIRAN KERUGIAN
Taksiran kerugian diperkirakan mencapai Rp 1,880,000,000.00
( Satu milyard delapanratus delapanpuluh juta rupiah )

12.KECAMATAN PRIGEN
Banjir berakibat merusakkan bangunan sekolah dasar SDN Candiwates kerugian belum tercatat

13.KECAMATAN PURWOSARI
Banjir berakibat menggenangi 4 (empat) desa al. : Desa Bakalan, Sengonagung, Keyo,an dan Kelurahan Purwosari,
Banjir mengakibatkan kerusakan :
- Jalan Propinsi antar Kota sepanjang 200 meter, Jalan Desa yang menghubungkan antar desa sebanyak 1 buah dan Jalan Kabupaten yang menghubungkan antar kecamatan sebanyak 2 buah.
- Jembatan yang menghubungkan antar desa sebanyak 1 dan jembatan kabupaten sebanyak 2 buah jembatan.
TAKSIRAN KERUGIAN
Taksiran kerugian diperkirakan sebesar Rp 424,000,000.00 ( Empat ratus duapuluh empat juta rupiah ).

14.KECAMATAN GEMPOL
Banjir menggenangi 2 (dua) Desa yaitu Desa Legok dan Desa Winong.yang berakibat merusakkan areal persawahan seluas 14 Hektar Sawah
TAKSIRAN KERUGIAN
Taksiran kerugian diperkirakan sebesar Rp. 19,151,000.00 ( Sembilan belas juta seratus lima puluh satu ribu rupiah ).

C. LANGKAH YANG DIAMBIL OLEH PEMKAB PASURUAN :
1. Mengevakuasi korban yang berada didalam rumah dengan menggunakan 14 (empat belas) perahu karet dan ban, bantuan dari berbagai pihak al. :
1). Bakesbang dan Linmas sebanyak 4 Unit Perahu Karet ;
2). Dinas Sosial Propinsi Jawa Timur sebanyak 1 Unit Perahu Karet beserta Tim Tagana Prop Jatim ;
3). Tim Sar HM Sampoerna sebanyak 2 Unit Perahu Karet beserta Tim Kesehatan ;
4). Zipur 10 Kostrad sebanyak 2 Unit Perahu Karet ;
5). Puslatpur sebanyak 2 Unit Perahu Karet dan
6). Brimob Polda Jatim sebanyak 1 Unit Perahu Karet.
2. Membuka dapur umum di setiap Kecamatan dan Desa untuk membuat Nasi Bungkus. Sampai saat ini Pemkab Pasuruan telah mendistribusikan sembako al. :
1). Beras sebanyak 28 Ton Beras ;
2). Gula sebanyak 1 Ton ;
2). Mie Instan sebanyak 2.600 Dos Mie Instan ;
3). Serta berbagai bahan sembako lainnya dan
4). Bantuan dari masyarakat yang jumlah cukup besar.
3. Dapur umum yang hingga saat ini masing melayani korban banjir di tempat pengusian al.
1). Posko Satlak PB Kab. Pasuruan di Desa Rejosolor Kecamatan Rejoso, setiaphari menyiapkan nasi bungkus pagi dan sore sebanyak 3.000 nasi bungkus ;
2). Posko Sampoerna di Kecamatan Rejoso menyiapkan nasi bungkus sebanyak 500 nasi dan
3). Posko di Desa Patebon Kecamatan Kejayan, menyiapkan nasi bungkus sebanyak 600 setiap hari.
4. Membuka Pos Kesehatan dan Pelayanan Pengobatan bagi Korban Banjir sebanyak 61 Pos Kesehatan, sampai dengan saat ini yang dilayani sebanyak 3,677 jiwa, yang diderita al. :
1). ISPA ( batuk pilek ) ;
2). Linu – linu ( Mialgia ) ;
3). Gatal – gatal,dan
4). Diare.
5 Bagi korban yang membutuhkan perawatan dan masih dirawat di rumah sakit dibiayai seluruhnya dari Pemerintah Kabupaten Pasuruan.

6. Sumbangan berupa sembako / nasi bungkus dari pengusaha / LSM atau masyarakat disalurkan secara langsung kepada korban serta melaporkan kepada Posko Satlak PB Kab Pasuruan (Bakesbanglinmas)

D. RENCANA PASCA BENCANA YANG HARUS DILAKUKAN OLEH PEMEMERINTAH KABUPATEN PASURUAN AL.
1). Mengadakan pendataan seluruh kerusakan terjadi prioritas utama yang harus dilakukan yaitu perbaikan rumah penduduk dalam 3 (tiga) katagori yaitu :
a). Rusak berat ;
b). Rusak Sedang dan
c). Rusak Ringan.
2). TMMD ( TNI Manunggal Masuk Desa ) khususnya di daerah yang mengalami rusak berat seperti contohnya :
a). Desa Bayeman Kecamatan Gondangwetan ;
b). Desa Minggir Kecamatan Winongan ;
c). Desa Kebotohan Kecamatan Kraton.
3). Mangajukan proposal kepada pemerintah pusat dan pemerintah propinsi jawa timur, khususnya kepada korban yang mengalami kerusakan berat dan sedang, dan semuanya dikoodrinasikan dengan baik ;
4). Perlu adanya pemberian siraman rohani kepada para korban bencana agar tidak terjadi stres agar tidak depresi.
Selesai.

Minggu, 16 November 2008

Usulan UMK Kabupaten Pasuruan Rp. 995.000,-

Usulan Upah Minimum Kabupaten (UMK) Kabupaten Pasuruan sebesar Rp. 955.000,- telah ditetapkan dan diiusulkan kepada Gubernur Jawa Timur melalui Dewan Pengupahan Propinsi Jawa Timur.
Dengan berbagai pertimbangan besaran UMK sebesar Rp. 955.000,- ditetapkan dan diusulkan kepada Gubernur Jawa Timur seperti al. :
- Agar masyarakat mempunyai daya beli akibat krisis global ;
- Meminimalisir aksi unjuk rasa yang dilakukan SP / SB ;
- Menyikapi Pernyataan Bersama 4 Menteri yang tidak senafas dengan UU 21/2000 ;